Setiap tanggal 10 Desember, dunia memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia. Hari ini menjadi momentum penting untuk mengingatkan semua pihak, terutama pemerintah, agar selalu memperhatikan dan menghormati hak-hak asasi manusia.
Di Indonesia, peringatan Hari HAM Sedunia kali ini menjadi momentum bagi masyarakat untuk menuntut penyelesaian kasus-kasus HAM yang belum terungkap dan diselesaikan. Banyak kasus-kasus pelanggaran HAM yang masih menggantung dan belum mendapatkan keadilan, seperti kasus-kasus pelanggaran HAM masa lalu yang belum diselesaikan dan kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi saat ini.
Salah satu kasus HAM yang masih menggantung dan menjadi sorotan masyarakat adalah kasus Pelanggaran HAM masa lalu, seperti kasus Tragedi 1965, Tragedi Tanjung Priok, Tragedi 1998 dan masih banyak kasus lainnya. Masyarakat menuntut agar pemerintah segera mengusut tuntas kasus-kasus tersebut dan memberikan keadilan bagi korban serta keluarganya.
Selain itu, kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi saat ini juga menjadi perhatian serius masyarakat. Kasus-kasus seperti pelanggaran HAM di Papua, pelanggaran HAM di Aceh, dan kasus-kasus pelanggaran HAM lainnya juga harus segera diungkap dan diadili agar keadilan bisa terwujud dan korban mendapatkan perlindungan yang layak.
Masyarakat Indonesia menuntut agar pemerintah serius dalam menangani kasus-kasus pelanggaran HAM dan memberikan keadilan yang sebenarnya bagi semua korban. Penyelesaian kasus-kasus HAM menjadi salah satu bentuk komitmen pemerintah dalam menghormati hak asasi manusia dan memastikan bahwa keadilan selalu ditegakkan di negara ini.
Sebagai negara demokratis, Indonesia harus bisa menunjukkan bahwa negara ini serius dalam menegakkan HAM dan menuntut pertanggungjawaban bagi pelaku pelanggaran HAM. Peringatan Hari HAM Sedunia menjadi momentum bagi kita semua untuk terus mengawal penyelesaian kasus-kasus HAM dan memastikan bahwa keadilan selalu ditegakkan di Indonesia. Selamat Hari HAM Sedunia!